[cerpensek] Mawar



Aku duduk termenung di konter. Menatap jalanan di luar toko bunga ini yang sedang diguyur hujan.

Ada sepasang lelaki dan perempuan yang berteduh di teras.

Ada orang yang terbirit-birit mengebut motornya tanpa mengenakan jas hujan. kayaknya kelupaan.

"Ah, hidup ini enak ya kalau semuanya bisa didapat dengan berusaha..."

Pipiku masih menempel pada dinginnya meja kasir yang terbuat dari keramik terpadu dengan lantai. Tentu saja... pagi-pagi begini mana mungkin ada yang datang-

-oh dia lagi. 

Duh aku lupa kebiasaannya di tanggal ini. Jasnya sedikit basah gara-gara hujan ketika Ia melangkah keluar dari taksi dan berlari masuk kemari, tawanya terlihat begitu ramah seperti biasa. ramah memang, dadaku rasanya tercabik-cabik setiap kali melihatnya.

"Sama seperti tahun lalu."

ya. tahun lalu juga. dua tahun yang lalu juga begini.

tahun ini kakak ulang tahun. pria ini sayang sama kakak. kakak beruntung banget punya pria yang setia seperti dia. aku jadi iri, namun kalau kakak bahagia aku juga bahagia.

Aku melangkah ke pot bunga yang disusun paling belakang.


Mawar merah. aku cinta padamu.

Sejenak aku canggung, aku hanya bisa tertunduk ketika menyerahkan bunga itu padanya. Apakah perasaanku tahun ini sampai kepadanya?

"Lho, jangan kusam gitu dong mukanya. Aku juga ulang tahun hari ini kan?"

Tahun ini juga tak mungkin terbalas.

Meskipun kehangatan tangannya terasa menepuk ubun-ubunku dengan ditemani senyuman yang masih menghiasi wajahnya, aku tahu benar kalau perasaanku tak mungkin terjawab.

Bunga ini tentunya bukan dariku untuk pria ini. Bunga ini untuk kakak.

Seandainya kalau kakak tahu aku jatuh cinta kepadanya, apa kakak mau memaafkan?

hari ini kakak ulang tahun. aku tak boleh sedih.

Ia melangkah pergi, aku hanya bisa tersenyum dan melambaikan tangan kepadanya.

"Lain kali mampir lagi ya."

Mungkin nanti sore aku juga akan mampir ke kuburan kakak.

Unknown

1 komentar: