Tepat dua belas bulan lamanya saya bekerja sebagai CPNS. Menurut desah-desah info yang beredar, SK PNS-nya sih ber-TMT 1 Oktober tahun ini. Yah, walaupun SK fisiknya belum keluar, anggap sajalah mulai hari ini secara gak resmi saya melakukan self proclaimed sebagai PNS, agar tak berkesan mendahului sebaiknya saya menggunakan istilah (C)PNS saja.
Hari sebagai PNS dimulai. Anggaplah hari itu tanggal satu bulan satu tahun satu pasca PNS (PP). Ya, saya membuat tanggalan baru untuk menandakan “kebangkitan saya”, baik sebagai manusia, maupun sebagai komunitas bernama pegawai negeri sipil.
Cukup basa-basinya.
Hari itu, satu tahun yang lalu, setelah berbagai pemberkasan akhirnya saya mulai bekerja sebagai CPNS. Jujur saya tidak pernah mendengar soal PNS sebelumnya. Yang saya tau, semua orang mendukung saya masuk PNS, karena katanya enak dan aman. Yah saya dulupun belum begitu memikirkan soal tujuan hidup atau hal-hal rumit lainnya. Saya hanya ingin hidup tenang, dengan pekerjaan yang nyaman, lalu mati tanpa beban. Tamat.
Tapi, sekali lagi, menjadi orang normal yang hasilnya bisa ditebak seperti itu membosankan setidaknya bagi seorang yang curious ini.
Tampaknya pikiran saya terlalu muluk. Begitu saya masuk dalam lingkungan PNS, saya melihat sebuah ketidak beresan. Ya, semua sudah tau buruknya organisasi PNS. mereka sama sekali buta manajemen. Tidak mengerti prinsip sebuah organisasi, apalagi organisasi yang mengurus kepentingan negara, yang seyogyanya memiliki visi, misi dan strategi yang pro kenegaraan di dalamnya.
Saya bingung. Sungguh bingung. (FYI, saya tidak sedang sakit migraine), nampaknya pandangan khalayak ramai terhadap PNS kebanyakan adalah bekerja begitu serabutan, pekerjaan yang datang dikerjakan ramai-ramai, tanpa ada kejelasan pembagian tanggung jawab ataupun kompetensi orang yang disuruh. (syukurlah, dikantor saya gak gini-gini banget. he.he.he.).
Cukup basa-basinya.
Hari itu, satu tahun yang lalu, setelah berbagai pemberkasan akhirnya saya mulai bekerja sebagai CPNS. Jujur saya tidak pernah mendengar soal PNS sebelumnya. Yang saya tau, semua orang mendukung saya masuk PNS, karena katanya enak dan aman. Yah saya dulupun belum begitu memikirkan soal tujuan hidup atau hal-hal rumit lainnya. Saya hanya ingin hidup tenang, dengan pekerjaan yang nyaman, lalu mati tanpa beban. Tamat.
Tapi, sekali lagi, menjadi orang normal yang hasilnya bisa ditebak seperti itu membosankan setidaknya bagi seorang yang curious ini.
Tampaknya pikiran saya terlalu muluk. Begitu saya masuk dalam lingkungan PNS, saya melihat sebuah ketidak beresan. Ya, semua sudah tau buruknya organisasi PNS. mereka sama sekali buta manajemen. Tidak mengerti prinsip sebuah organisasi, apalagi organisasi yang mengurus kepentingan negara, yang seyogyanya memiliki visi, misi dan strategi yang pro kenegaraan di dalamnya.
Saya bingung. Sungguh bingung. (FYI, saya tidak sedang sakit migraine), nampaknya pandangan khalayak ramai terhadap PNS kebanyakan adalah bekerja begitu serabutan, pekerjaan yang datang dikerjakan ramai-ramai, tanpa ada kejelasan pembagian tanggung jawab ataupun kompetensi orang yang disuruh. (syukurlah, dikantor saya gak gini-gini banget. he.he.he.).
Sedikit curhat, ketika OJT dulu dicek pun jarang lho pekerjaan saya, dibimbing pun hampir tidak pernah.. Itu baru saya, belum orang-orang lain yang disuruh hal lain yang lebih ajaib. Anggaplah mitos berikut ini seputar tupoksi seorang CPNS (yang sebagian besar terilhami dari kejadian nyata): seperti ngangkut-ngangkut galon, bikin kopi, jadi supir pribadi bos (menjadi seorang cpns memang dituntut harus multi-talenta), dll. masalahnya, banyak pekerjaan yang menurut saya perlu diselesaikan, tapi nampaknya hal itu tidak masuk perhatian pimpinan. lah gak diselesaikan juga tidak ngefek apa-apa kok! Uang tetap mengalir! :)    
*saya tambahkan emote senyum agar tak berkesan congkak
(Salah satu) masalah PNS mungkin justru dasar-dasar organisasi. Tidak ada kejelasan dan persamaan persepsi soal visi misi, hierarki organisasi dan tata cara organisasi, termasuk deteksi permasalahan, penyelesaian masalah, dan juga evaluasi dan tindak lanjut. Wajar kalau muncul kebijakan-kebijakan yang tidak tepat sasaran. Sebagian besar pejabat di negeri ini bahkan tidak mampu me-manage unit kerja masing-masing, apalagi membuat kebijakan yang tepat sasaran untuk negara?
Begitulah bila mencapai puncak tidak dengan perjuangan dan kompetensi. Yang dipertaruhkan adalah negara ini, 270juta rakyat dipertaruhkan dalam permainan jabat menjabat ini. Kasian kalian semua.
Negara adalah sebuah kapal besar, membawa penumpang bernama “rakyat”, dengan kru bernama “pemerintah” dan kapten bernama “presiden”. Apapun keputusan si kapten dan kru kapal, mereka membawa serta seluruh penumpang tersebut. Nah kru-kru ini rupanya tidak mendapat kejelasan mengenai arah perjalanan dari si kapten. Pemahaman dan Penerjemahan kebijakan yang buruk serta sarat kepentingan membutakan para kru ini. Masalahnya, mereka membawa serta jutaan penumpang kapal bernama Indonesia ini. Jika anda PNS, sadarkah anda, setiap hal sekecil apapun yang anda lakukan dan tidak anda lakukan, anda membawa serta jutaan penumpang tersebut? tumbuhkan dulu kesadaran ini, maka kompetensi yang selanjutnya terbangun dalam diri anda, adalah aset berharga negara, aset berharga bangsa ini.
Superb sekali, bukan?
Bagi kalian yang memiliki ilmu-ilmu manajemen dan suka tantangan, PNS bisa dicoba. Menantang, dan hasil kerja kalian itu membantu banget negara ini loh. Atau bisa juga tetap nyinyirin PNS. Tidak masalah. Banyak cara menolong negeri ini kok.
Langkah pertama menjadi pahlawan, baik pahlawan jaman dulu (perang fisik), maupun pahlawan jaman sekarang (perang sosial, ekonomi, politik) adalah menimbulkan kesadaran bahwa anda memperjuangkan kepentingan negara dan rakyatnya.
Terlepas dari semua itu, yang saya khawatirkan adalah pengkaderan. orang-orang yang menjabat ini tidak mungkin lagi dirubah, biarkan aja mereka membodoh dan pensiun, atau mati, saya tidak peduli... (Konsider efek kelakuan mereka terhadap 270juta orang, saya rasa saya tidak terlalu jahat). Tapi, bagaimana dengan saya dan teman-teman saya yang masih baru? Kami diplot untuk menggantikan mereka nanti, tapi tidak ada sama sekali hal yang diajarkan, dilatih. Pejabat-pejabat itu bahkan mungkin tidak tau kompetensi seperti apa yg diperlukan, apalagi yang harus diajarkan? Menyedihkan... apakah saya dan teman-teman akan berakhir seperti pejabat-pejabat itu? Bodoh?
Tidak bisa... setiap mau berbuat sesuatu, 270juta orang selalu terngiang di pikiran saya. Tidak bisa seperti ini terus. kami, PNS-PNS baru, harus berbuat sesuatu…
*saya tambahkan emote senyum agar tak berkesan congkak
(Salah satu) masalah PNS mungkin justru dasar-dasar organisasi. Tidak ada kejelasan dan persamaan persepsi soal visi misi, hierarki organisasi dan tata cara organisasi, termasuk deteksi permasalahan, penyelesaian masalah, dan juga evaluasi dan tindak lanjut. Wajar kalau muncul kebijakan-kebijakan yang tidak tepat sasaran. Sebagian besar pejabat di negeri ini bahkan tidak mampu me-manage unit kerja masing-masing, apalagi membuat kebijakan yang tepat sasaran untuk negara?
Begitulah bila mencapai puncak tidak dengan perjuangan dan kompetensi. Yang dipertaruhkan adalah negara ini, 270juta rakyat dipertaruhkan dalam permainan jabat menjabat ini. Kasian kalian semua.
Negara adalah sebuah kapal besar, membawa penumpang bernama “rakyat”, dengan kru bernama “pemerintah” dan kapten bernama “presiden”. Apapun keputusan si kapten dan kru kapal, mereka membawa serta seluruh penumpang tersebut. Nah kru-kru ini rupanya tidak mendapat kejelasan mengenai arah perjalanan dari si kapten. Pemahaman dan Penerjemahan kebijakan yang buruk serta sarat kepentingan membutakan para kru ini. Masalahnya, mereka membawa serta jutaan penumpang kapal bernama Indonesia ini. Jika anda PNS, sadarkah anda, setiap hal sekecil apapun yang anda lakukan dan tidak anda lakukan, anda membawa serta jutaan penumpang tersebut? tumbuhkan dulu kesadaran ini, maka kompetensi yang selanjutnya terbangun dalam diri anda, adalah aset berharga negara, aset berharga bangsa ini.
Superb sekali, bukan?
Bagi kalian yang memiliki ilmu-ilmu manajemen dan suka tantangan, PNS bisa dicoba. Menantang, dan hasil kerja kalian itu membantu banget negara ini loh. Atau bisa juga tetap nyinyirin PNS. Tidak masalah. Banyak cara menolong negeri ini kok.
Langkah pertama menjadi pahlawan, baik pahlawan jaman dulu (perang fisik), maupun pahlawan jaman sekarang (perang sosial, ekonomi, politik) adalah menimbulkan kesadaran bahwa anda memperjuangkan kepentingan negara dan rakyatnya.
Terlepas dari semua itu, yang saya khawatirkan adalah pengkaderan. orang-orang yang menjabat ini tidak mungkin lagi dirubah, biarkan aja mereka membodoh dan pensiun, atau mati, saya tidak peduli... (Konsider efek kelakuan mereka terhadap 270juta orang, saya rasa saya tidak terlalu jahat). Tapi, bagaimana dengan saya dan teman-teman saya yang masih baru? Kami diplot untuk menggantikan mereka nanti, tapi tidak ada sama sekali hal yang diajarkan, dilatih. Pejabat-pejabat itu bahkan mungkin tidak tau kompetensi seperti apa yg diperlukan, apalagi yang harus diajarkan? Menyedihkan... apakah saya dan teman-teman akan berakhir seperti pejabat-pejabat itu? Bodoh?
Tidak bisa... setiap mau berbuat sesuatu, 270juta orang selalu terngiang di pikiran saya. Tidak bisa seperti ini terus. kami, PNS-PNS baru, harus berbuat sesuatu…
***
Sampai sekarang pun terkadang saya merasa sedikit tergelitik, ketika ingat ucapan salah seorang kawan yang idealis ketika melamar jadi PNS dulu... mau merubah sistem...😅😅😅 anggapan bila anda idealis dan punya ide-ide untuk  mewujudkan impian di bidang masing-masing, sebaiknya siap-siap syok ketika berurusan dengan birokrasi. ya ungkapan tersebut tidak sepenuhnya salah, tapi tidak bisa dibenarkan seutuhnya juga sih. Jawabannya sederhana, tinggal kembali lagi kita menanyakan ke diri masing-masing: apa yang sesungguhnya motivasi kita ketika dulu memutuskan untuk masuk ke dunia birokrasi?
Tapi sesungguhnya pertanyaan yang lebih penting adalah: mau sampai kapan kita terjebak pada prasangka-prasangka kita sendiri???
ah, sudah. sudah. cukup bermimpinya. waktunya bangun, bersiap ngantor lagi. 
***
catatan: segala bentuk informasi dan isi blog merupakan opini pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi dimana penulis bekerja. kritikan ditujukan kepada pemerintahan secara umum, tidak mewakili instansi tertentu.
catatan lagi: seluruh gambar dalam post ini hanya sekedar ilustrasi semata. ehehehe.
catatan lagi: seluruh gambar dalam post ini hanya sekedar ilustrasi semata. ehehehe.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar