Philosophy of love

Peringatan! catatan berikut ini mengandung tingkat sensitivitas yang cukup tinggi.

"Ada suatu penelitian..bahwa kondisi syaraf otak manusia yang jatuh cinta..sama seperti kondisi syaraf otak manusia yang mengkonsumi morfin..

Cinta itu buta..Cinta itu memabukkan..Cinta itu candu..

Jadi..mari kita mabuk, buta dan kecanduan bersama-sama.."

Beberapa bulan belakangan ini fokus pemikiran saya sedang beralih dari pemikiran filsafat Ketuhanan, filsafat kehidupan, ke arah filsafat Cinta.

Ya, bagi mereka yang sudah seumuran saya, ini adalah bahasan yang sangat sensitif. well, im really want to know, what Love really is.

Seorang pemikir Mazhab Frankfurt Erich Fromm dalam bukunya yang berjudul "The Art Of Loving" menegaskan pentingnya relevansi Cinta untuk menjadi solusi bagi masyarakat kapitalis modern yang telah terdisintegrasi oleh ketimpangan sosial. Bagi Fromm, disintegrasi itu adalah cerminan dari eksistensi manusia yang tidak dapat mengatasi keterpisahan (separateness) ketika cinta itu sendiri tidak mungkin dibahas tanpa menganalisa eksistensi manusia itu sendiri. Menurut Fromm, "teori apapun tentang cinta harus mulai dengan teori tentang manusia, tentang eksistensi manusia". 

Cinta adalah jawaban bagi problem eksistensi manusia yang berasal secara alamiah dari kebutuhan untuk mengatasi keterpisahan dan "meninggalkan penjara kesepian". Tetapi penyatuan dalam cinta melebihi suatu simbiosis karena "cinta yang dewasa adalah penyatuan di dalam kondisi tetap memelihara integritas seseorang, individualitas seseorang". Cinta adalah kekuatan aktif dalam diri manusia, kekuatan "yang meruntuhkan tembok yang memisahkan manusia dari sesamanya".

Sayangnya Cinta di era kapitalisme sekarang hanya menjadi barang dagangan (komoditas). Begitu banyaknya kisah cinta kacangan diumbar dalam lagu-lagu, sinetron, tulisan, dan lain-lainnya. Karenanya komersialisasi Cinta semacam itu justru menunjukkan bahwa kata cinta dan prakteknya dalam hubungan sosial mengalami degradasi.

kagak aus bang, nongkrong mulu?

Sekitar 50 tahun yang lalu, Jacques Lacan, seorang pemikir asal Prancis, pernah menulis, bahwa manusia adalah mahluk yang berlubang. Bukan berlubang secara fisik, tetapi ia memiliki lubang dalam jiwanya yang terus menuntut untuk diisi. Isinya bisa macam-macam, mulai diisi dengan barang-barang mewah, teman, keluarga, cinta, dan kamu (iya, kamu). Apakah anda juga punya lubang semacam itu di hati anda? mungkin kita bisa berjodoh.

Bicara soal cinta, memang tidak jauh-jauh dari pembahasan soal jodoh.

Jujur sejauh saya research, saya belum menemukan pendefinisian "Jodoh" yang konsisten dan reliabel. Kebanyakan dogma yang gitu gitu aja. Hingga saya ada di kesimpulan "jangan-jangan jodoh dan menikah adalah 2 hal yang berbeda". Jodoh belum tentu menikah, atau menikah belum tentu jodoh.

"Jodoh pasti dipertemukan" adalah jargon yang populer. Sejauh yang saya tau, hanya sebatas ditemukan. Tidak ada kepastian kalo jodoh pasti bersatu atau menikah. Ini menjelaskan bagaimana banyak manusia yang hingga meninggal tidak menikah. Sebagian karena memang pilihan hidup sih.

Di suatu rentang umur tertentu, menikah adalah bahasan utama yang ada dalam setiap percakapan. Ya, sedia payung sebelum hujan pertanyaan "kapan nikah"? 

Menikah itu indah kok, menjalankan fitrah sebagai manusia serta berbagi tanggung jawab dalam kehidupan dan beragama. Menghindarkan manusia dari berbagai hal yang buruk. (menurut pengakuan pelaku sih begitu, saya juga kurang begitu paham mendeskripsikannya. Silahkan lakukan interview langsung ke orang-orang yang sudah berpengalaman). Meski begitu, baru-baru ini saya cukup penasaran "kenapa menikah tidak termasuk rukun islam?".

Yang juga menarik perhatian saya adalah, mereka yang menikahi bukan jodoh mereka. Ini menarik! Menarik sekali! Jika kesimpulan saya benar bahwa dimensi jodoh dan menikah adalah dua hal yang berbeda, dan jika yang Tuhan tuliskan saat kita lahir adalah siapa jodoh kita, bukan siapa yang akan kita nikahi, ini benar-benar menarik! Idealnya setiap orang ingin menikahi jodohnya, Ya, akan terjadi ikatan yang sangat kuat. Saking kuatnya meski pasangan tersebut pindah dunia, ikatannya gak akan lepas. Seperti Pak Habibie dan mendiang Ibu Ainun. Terbentuk ikatan yang gak bisa diputus oleh ruang, waktu, dan dimensi alam. Yang menarik perhatian saya lagi, kisah Bob Humphries, dan Bernie Bluett. Mereka menikah setelah 70 tahun berpisah. Ikatan mereka lebih kuat dari waktu 70 tahun. Jika pernikahan tertulis di buku nikah, jodoh tertulis di Lauhful Mahfuz.

Jodoh itu dicari atau ditemukan?

"Dari semua NU Green Tea yang ada, kenapa saya ngambil yang ini ? Itu artinya saya jodoh sama NU Green Tea yang ini. Menurut saya, jodoh itu ditemukan," ujar Haikal sambil menggenggam botol NU Green Tea-nya. Masih seputar teh-tehan, Fasya berpendapat, "Jodoh itu ketika standar-standar sudah luntur. Jodoh itu mencari. Tadi saya pesen Lemon Tea, tapi karena nggak ada saya menurunkan standar saya jadi teh biasa."

"Jadi, Jodoh itu dicari atau ditemukan?"

"Jodoh itu ilahiah atau tidak?"

"Jodoh itu takdir yang dicari"

"Jodoh itu negosiasi"

"Jodoh itu ketika standar-standar sudah luntur"

Adakah jodoh yang tidak bersatu? "Ada. Bahkan merpati yang katanya tak pernah ingkar janji pun …," ah, terdengar begitu nelangsa dan dramatis.

Sebagai penutup, mengutip perkataan Marxyg dalam filsafatnya ternyata banyak uraian Marx yang berbicara masalah Cinta dan kepercayaan yang bisa dibangun oleh manusiasebagaimana cita-cita Marx:  
"…Kemudian cinta hanya dapat ditukar dengan cinta, kepercayaan dengan kepercayaan..."

Marx yg selama ini lebih banyak dianggap sebagai "penjahat" hanya karena praktek diktatorisme komunis di beberapa negara, terlepas dari kesalahan Marx dan banyak faktor yg perlu dijelaskan, terutama karena serangan kapitalis dan deligitimasinya terhadap sosialisme-komunisme yang cukup berhasil, sesungguhnya adalah seorang yang humanis dan romantis serta konsisten dalam perjuangan kaum jones kemanusiaan.

ini rumit sekali. Tuhan adalah Penulis kisah cinta yang Maha Rumit.

gitu.


-Irfan-
*Operator Console, disela-sela deadline laporan sembari nungguin jodoh ruang server.

Everyday Hehe Hehe

1 komentar:

  1. Aih, baca ini ko jadi baper ya😅
    Tapi tulisannya berfaedah banget. Pas lagi nyari phylosophy cinta, nemu tulisan ini.

    "Thankyuh bang."

    BalasHapus